Timnas Salah Strategi dalam Motivasi #Part2
original posted by tertindassemut, not copy paste
Postingan ini merupakan lanjutan dari postingan sebelumnya. Masih berbicara mengenai Timnas dan Motivasi.
Indonesia kini ditantang tuk menunjukkan kebangkitannya. Pelatih baru, Wim Rijsbergen, pelatih yang cukup memiliki kualitas. Sempat membawa negara yang kurang terdengar, Trinidat-Tobago menuju kancah Piala Dunia pada beberapa tahun lalu. Menunjukkan bahwa pelatih asal Belanda ini memiliki kualitas dalam bidang taktik serta tehnik dalam membangun pemain. Kualitasnya cukup diacungi jempol.
Melihat dari permainan Indonesia kini memang sudah cukup terlihat. Tapi, perlu dilihat serta dicermati. Seperti yang terlah disebutkan para postingan sebelumnya, Indonesia mudah terbuai dengan berbagai sejarah, dengan berbagai kejayaan. Jangan sampai prestasi masa lalu Wim Rijsbergen menjadi alasan utama bahwa Indonesia pantas masuk kejuaraan tertnggi sepak bola itu.
Perlu diketahui pula, hasil dari permainan beberapa pertandingan Timnas. Masih cukup kurang memuaskan. Beberapa hasil tipis dan permainan yang cukup menghawatirkan pada menit-menit akhir babak terakhir. Tak seperti era kepelatihan Alfred Riedl, skor tak tanggung-tanggung, hujan gol dari Timnas Indonesia. Menunjukkan bahwa sang pelatih (Wim Rijsbergen) perlu lebih cermat dalam membangun permainan selanjutnya.
Jatuhnya permainan pada menit-menit akhir permainan Timnas. Apakah alasan utamanya? Banyak yang mengatakan bahwa itu merupakan masalah Stamina. Benar, tapi ada yang lebih penting dari itu. Motivasi.
Ketika manusia, termasuk pemain sepak bola, mereka diberi suntikan strategi dalam bidang tehnik & taktik, mereka akan lebih menangkap dan lebih mudah mencerna dalam melakukan praktek maupun dalam ujiannya. Tapi, motivasi adalah hal yang lebih mudah dicerna dan lebih mudah dicerna daripada penyampaian tehnik & taktik.
Ketika manusia diberi motivasi, cukup mendengarkan dan/atau melihat motivator, maka pemikirannya akan mudah terbentuk. Bahkan ada penelitian, sebuah penyampaian materi itu harus diberi tambahan beberapa contoh dan beberapa latihan untuk dapat lulus dalam ujian/tantangan sesungguhnya. Sedang motivasi, hanya perlu mendengar dan/atau melihat saja, manusia tanpa harus praktek, berlatih, mereka diyakini bisa menjalani ujian/tantangan dengan mudah.
Bukan berarti Timnas hanya perlu motivasi tanpa tehnik & taktik, hanya perlu motivasi, mereka dapat menaklukkan dunia. Maksudnya, Timnas harus lebih banyak diberi motivasi daripada pengembangan tehnik dan taktik. Ketika mereka diberi motivasi, artinya mereka akan memiliki mental yang lebih baik dan lebih berani dalam menjalankan selanjutnya. Ketika mereka telah termotivasi, mereka akan lebih mudah dalam menjalani latihan dan lebih berseangat dalam bermain, dikarenakan mereka telah lebih dahulu memiliki mental untuk melakoninya.
Tahukan Anda? Sebuah mental akan lebih penting daripada yang lain? Suatu penelitian menyebutkan bahwa beberapa sekolah di Eropa akan lebih banyak diberi motivasi untuk menambah kepercayaan diri dan semangat belajar terlebih dahulu daripada materi. Artinya, ketika semangat belajar dan mental mereka untuk menaklukkan pelajaran sudah dimiliki, mereka akan lebih senang dan lebih mudah dalam menerima materi maupun ujian.
Kembali kepermasalahan Timnas. Motivasi, ingat itu. Apa hubungannya permainan menurun pada menit-menit akhir? Ketika pemain Timnas itu lebih sering dilatih, termasuk latihan fisik dan stamina, maka ia akan lebih terfokus dalam mempertahankan stamina daripada bermain dengan semangat lebih membara. Tapi bayangkan ketika mereka, para pemain lebih memiliki mental, lebih berani dalam bermain, maka mereka akan lebih memahami untuk mempertahankan stamina mereka agar dapat selalu bermain baik sepanjang permainan.
Ingat ! Indonesia kini sedang membangun sejarah baru, untuk menuju kebangkitan dari sejarah lama. Ingat itu. Jadikan moment ini, kualifikasi pra-Piala Dunia Brazil 2014 sebagai ajang menunjukkan kepada Dunia, bahwa Indonesia ada. Bahwa persepakbolaan Indonesia peru diakui oleh Dunia.
Indonesia kini ditantang tuk menunjukkan kebangkitannya. Pelatih baru, Wim Rijsbergen, pelatih yang cukup memiliki kualitas. Sempat membawa negara yang kurang terdengar, Trinidat-Tobago menuju kancah Piala Dunia pada beberapa tahun lalu. Menunjukkan bahwa pelatih asal Belanda ini memiliki kualitas dalam bidang taktik serta tehnik dalam membangun pemain. Kualitasnya cukup diacungi jempol.
Melihat dari permainan Indonesia kini memang sudah cukup terlihat. Tapi, perlu dilihat serta dicermati. Seperti yang terlah disebutkan para postingan sebelumnya, Indonesia mudah terbuai dengan berbagai sejarah, dengan berbagai kejayaan. Jangan sampai prestasi masa lalu Wim Rijsbergen menjadi alasan utama bahwa Indonesia pantas masuk kejuaraan tertnggi sepak bola itu.
Perlu diketahui pula, hasil dari permainan beberapa pertandingan Timnas. Masih cukup kurang memuaskan. Beberapa hasil tipis dan permainan yang cukup menghawatirkan pada menit-menit akhir babak terakhir. Tak seperti era kepelatihan Alfred Riedl, skor tak tanggung-tanggung, hujan gol dari Timnas Indonesia. Menunjukkan bahwa sang pelatih (Wim Rijsbergen) perlu lebih cermat dalam membangun permainan selanjutnya.
Jatuhnya permainan pada menit-menit akhir permainan Timnas. Apakah alasan utamanya? Banyak yang mengatakan bahwa itu merupakan masalah Stamina. Benar, tapi ada yang lebih penting dari itu. Motivasi.
Ketika manusia, termasuk pemain sepak bola, mereka diberi suntikan strategi dalam bidang tehnik & taktik, mereka akan lebih menangkap dan lebih mudah mencerna dalam melakukan praktek maupun dalam ujiannya. Tapi, motivasi adalah hal yang lebih mudah dicerna dan lebih mudah dicerna daripada penyampaian tehnik & taktik.
Ketika manusia diberi motivasi, cukup mendengarkan dan/atau melihat motivator, maka pemikirannya akan mudah terbentuk. Bahkan ada penelitian, sebuah penyampaian materi itu harus diberi tambahan beberapa contoh dan beberapa latihan untuk dapat lulus dalam ujian/tantangan sesungguhnya. Sedang motivasi, hanya perlu mendengar dan/atau melihat saja, manusia tanpa harus praktek, berlatih, mereka diyakini bisa menjalani ujian/tantangan dengan mudah.
Bukan berarti Timnas hanya perlu motivasi tanpa tehnik & taktik, hanya perlu motivasi, mereka dapat menaklukkan dunia. Maksudnya, Timnas harus lebih banyak diberi motivasi daripada pengembangan tehnik dan taktik. Ketika mereka diberi motivasi, artinya mereka akan memiliki mental yang lebih baik dan lebih berani dalam menjalankan selanjutnya. Ketika mereka telah termotivasi, mereka akan lebih mudah dalam menjalani latihan dan lebih berseangat dalam bermain, dikarenakan mereka telah lebih dahulu memiliki mental untuk melakoninya.
Tahukan Anda? Sebuah mental akan lebih penting daripada yang lain? Suatu penelitian menyebutkan bahwa beberapa sekolah di Eropa akan lebih banyak diberi motivasi untuk menambah kepercayaan diri dan semangat belajar terlebih dahulu daripada materi. Artinya, ketika semangat belajar dan mental mereka untuk menaklukkan pelajaran sudah dimiliki, mereka akan lebih senang dan lebih mudah dalam menerima materi maupun ujian.
Kembali kepermasalahan Timnas. Motivasi, ingat itu. Apa hubungannya permainan menurun pada menit-menit akhir? Ketika pemain Timnas itu lebih sering dilatih, termasuk latihan fisik dan stamina, maka ia akan lebih terfokus dalam mempertahankan stamina daripada bermain dengan semangat lebih membara. Tapi bayangkan ketika mereka, para pemain lebih memiliki mental, lebih berani dalam bermain, maka mereka akan lebih memahami untuk mempertahankan stamina mereka agar dapat selalu bermain baik sepanjang permainan.
Ingat ! Indonesia kini sedang membangun sejarah baru, untuk menuju kebangkitan dari sejarah lama. Ingat itu. Jadikan moment ini, kualifikasi pra-Piala Dunia Brazil 2014 sebagai ajang menunjukkan kepada Dunia, bahwa Indonesia ada. Bahwa persepakbolaan Indonesia peru diakui oleh Dunia.
‘Kita bukan sedang meneruskan sejarah masa lalu, tapi sedang dalam membangun sejarah baru..’
Fin
0 Response to "Timnas Salah Strategi dalam Motivasi #Part2"
Posting Komentar