7 Langkah Belajar Efektif

original posted by tertindassemut, no copy paste

Bajak Laut, bertugas mengarungi lautan. Raja, bertugas mengatur rakyatnya agar sejahtera. Dan pelajar, bertugas belajar dan terus belajar. Semua memiliki tugasnya masing-masing sesuai posisinya. Fokus, wajib dimiliki ketika menjalankan tugas. Tidak boleh menyeleweng dari apa yang dituju.

Wajib Belajar 9 tahun, atau disingkat menjadi wajar 9 tahun. Sering terdengar ditelinga kita. Mengapa harus 9 tahun jika bisa 12 tahun? Tak sanggup membayarsekolah? Membayar sekolah atau guru? Atau membayar gedung? Mendirikan bangunan? Atau semacamnya?

Tak dapat dipercaya. Negeri ini masih saja memikirkan dana untuk generasi penerus bangsa. Bagi orang dalam kategori menengah-kebawah, mungkin dana untuk 12 tahun cukup berat. 9 tahun boleh dibiayai oleh pemerintah, tapi setelah itu bagi para pelajar yang tak mendapatkan keberuntungan cukup baik, mereka berhenti begitu saja. Tak melanjutkan hingga jenjang 3 tahun berikutnya. Mau jadi apa mereka? Mengemis? Pegawai bangunan? Atau menjadi preman? Mungkin kata-kata ini cukup kasar, tapi memang kenyataan.

Berapa anggaran dana untuk pendidikan? Kurang banyak? Mengapa hanya diberi sedikit? Negeri ini kaya, lebih kaya daripada apa yang kita tau. Tapi, mengapa negeri yang kaya seperti ini harus memiliki penerus bangsa yang cukup suram. Mengapa menjadi budak di Negeri sendiri? Mengapa tak memperkerjakan orang luar untuk diatur dalam membangun negeri ini? Malah yang ada, orang luar yang menguasai Negeri ini, dan menjadikan rakyatnya sebagai pekerja, alias budak. Kata-kata ini cukup kasar, tapi meamng begini adanya.

Malas belajar? Salahkah seorang murid? Kembali pada tugas seperti pembicaraan pada awal pembuka. Murid atau pelajar bertugas untuk belajar. Sedang guru, mengajar. Ketika murid dituntut untuk dapat rajin, tapi pada nyatanya, murid tersebut bermalas-malasan. Salah siapa? Saya bilang, itu salah Guru.

Mengapa salah guru? Kembali lagi kepada tugas utama. Guru bertugas untuk mengajar. Ketika itu, guru juga dituntut untuk dapat mengajar para pelajar. Jadi, keberhasilan pelajar, bermula dari guru. Ketika pelajar tak bersemangat, bermalas-malasan, dan semacamnya, maka itu adalah salah guru. Mengapa sang guru tak memotivasi dengan baik. Mengetahui permasalahan para murid yang sedemikian rupa.

Dan bagi pelajar, bukan berarti semua disalahkan pada guru. Karna semua juga tergantung pada pelajar. Jika memang sulit untuk diajak menuju kebaikan, lebih baik mati saja. Dunia ini terlalu penuh orang yang tak bersemangat. Terlalu banyak yang kurang baik. Jadi, lebih baik, mati saja.

Menyikapi hal pelajar, ketika mereka terbuai dalam malasah bermalas-malasan, dan sulit untuk bangkit dalam belajar, beberapa tips dibawah ini mungkin bisa menjadi salah satu langkah yang cukup bisa membantu dalam menunjang pembelajaran secara efektif.


1. Niat Belajar

Ketika pelajar siap memulai untuk belajar, artinya sebagian besar pemikirannya akan menuju apa yang ia pikirkan. Niat adalah salah satu awal. Niat itu dalam hati, tak perlu diucapkan. Allah pasti tau apa yang diniatkan, karna Allah bersifat 'Maha Tau' dan Allah mengetahui tanpa harus mendengar. Jadi, niat adalah langkah pertama pelajar untuk belajar efektif. Satu lagi, niat harus disertai dengan do'a Wajib dan mutlak.

2. Catat pada Kertas

Ketika pelajar mencoba menuliskan pembelajaran yang disampaikan pada guru, biasanya para pelajar menuliskannya pada buku dengan rapi. Tapi, alangkah baiknya ditulis pada selembar kertas, seperti kertas hvs atau semacamnya. Atau boleh juga pada lembar corat-coret pelajar. Mengapa demikian? Simak dan baca terus hingga langkah terakhir.

3. Jangan Malas

Jangan sesekali pelajar malas. Ketika malas itu mulai ada, ingat lah langkah pertama, mengenai niat. Niat pelajar untuk belajar, dan seketika itu pelajar harus sadar, kemudian benagkit lag untuk belajar.

4. Terima Kasih, Guru

Selesai belajar di sekolah, jangan lupa berterima kasih kepada Guru. Karna, bagaimanapun guru merupakan sumber ilmu ketika pelajar dijelaskan dengan baik mengenai hal yang diajakan pada pelajar.

5. Pulang Bersama

Jangan sungkan dan jangan menjadi sombong. Ketika anda keluar sekolah untuk pulang, manfaatkanlah waktu untuk bersama teman, pulang bersama. Seketika itu, dengan tidak langsung pelajar saling berkomunikasi dengan baik, sembari mengendurkan pemikiran yang cukup keras setelah belajar di kelas.

6. Ajarkan pada Teman

Jangan menjadi pribadi yang sombong, tak mau berbagi. Ketika teman bertanya pada pelajar, jangan sampai menolak. Ketika itu, teman akan lebih segan peda pelajar, dan secara tidak langsung, pelajar juga ikut belajar serta lebih kuat ingatannya ketika mengajarkan pada teman.

7. Ulang Kembali

Dalam bahasa Arab, dinamakan muroja'ah. Yaitu dimana apa yang sudah dipelajari, dulang kembali. Jangan cemas dan jangan sesekali malas. Pelajar tak ada tugas? Tak ada pekerjaan rumah atau sering disingkat dengan nama PR? Masih ada tugas. Yaitu, menyalin apa yang sudah dicatat pada kertas, seperti yang telah disebutkan para langkah kedua diatas. Itulah guna mengapa harus menulis pada kertas dahulu, bukan angsung pada buku. Yaitu, agar ketika malam hari tak sekedar tanpa pekerjaan meski tak ada tugas. Selain menyalinnya pada kertas, secara tidak langsung pelajar juga belajar apa yang sudah disampaikan di kelas. Pelajar juga bisa lebih memahami dengan tenang. Itulah manfaat mengulang pelajaran.


Dari sekian langkah, semua mudah. Tak ada yang memberatkan. Tak ada yang dijadikan alasan untuk diberatkan. Tak ada satupun yang harus disalahkan ketika harus diberi label 'gagal' pada akhirnya.

Sekian dari tertindassemut. Semoga dapat bermanfaat, bagi pelajar, guru, bagi semua kalangan.


'Teruslah belajar, dan jangan sampai terhenti ditengah jalan, jalan masih panjang, dan jangan sampai menjadi budak di Negeri sendiri hanya karna terhambat karna belajar...'

0 Response to "7 Langkah Belajar Efektif"

Posting Komentar

my playlist