Optimis Remidi !
Ujian memang cukup keras. Salah satu tantangan hidup. Ujian bisa ditemui di berbagai keadaan, bahkan juga bisa ditemui di setiap denyut janyung kita. Mulai dari ujian hidup, ujian sekolah, bahkan sampai kita melangkah untuk mengambil pulpen, simpel, dan itu termasuk dari ujian. Karna kita masih belum ada kepastian, akankah kita lulus, sekalipun hanya mengambil pulpen, kita tak tau. Mungkin saja kita tak pernah membayangkan, apa yang terjadi ketika kita mengambil pulpen, apakah itu semudah yang kita bayangkan? Apa jadinya jika ketika kita hendak mengambil pulpen saja sampai mengalami kram otot ? Kita tak tau dari setiap ujian yang ada. Tapi, ketika kita belajar dari sesuatu, kita bisa mengetahui setidaknya 50% dari perkiraan dalam suatu ujian.
Hanya ada dua kata. Optimi dan Pesimis. Itu adalah langkah awal ketika prosen ujian berlangsung hingga berakhirnya ujian berupa pengumuman, atau pencapaian suatu kehendak, termasuk berhasil meraih pulpen ayng hendak kita raih.
Hari ini adalah hari pertama Ujian Kenaikan Kelas bagiku di kelas 11. Kita masih belum tau, apakah kita dapat lulus dan naik kelas, atau bahkan Allah berkehendak lain berupa belum menaikkan pangkat kita ke jenjang yang lebih keras lagi dke kelas 12.
Matematika. Setiap orang tau. Tak ada yang tak tau Matematika. Bahkan di setiap pelajaran pasti ada pembahasan tentang Matematika. Semua mengenal Matematika. Setiap bidang pelajaran pasti ada kaitannya dengan Matematika. Meski itu besar atau kecil keterlibatan Matematika, tapi pasti hal tentang menghitung tersebut pasti ada.
Ya, hari ini Matematika. Kelas 11 mengenal Matematika cukup keras. Limit, Fungsi, Turunan, dan berbagai nama lain yang cukup membuat keras pemikiran, kecuali yang menikmatinya :D
Hanya terdapat 30 soal. Semua Multiple-Choice a.k.a pilihan ganda. Setiap 10 soal hanya satu bab yang dibahas. Jadi dari 30 soal, terdapat 3 bab yang diujikan untuk matematika sepanajng kami menjalai pelajaran tersebut di kelas 11. Sedang aku, hanya bisa optimis 10 soal saja. Hanya satu bab yang dapat aku kuasai. Yang Lain? Optimis gagal.
Bukannya itu termasuk Optimis ? Ketika seorang pesimis, itu termasuk keragu-ragu an. Artinya, mereka yang pesimistik termasuk dalam orang orang yang siap merugi. Diketahui bahwa ketika ragu-ragu itu terjadi, hanya ada sekitar 10% keberhasilan dari apa yang ia impikan.
Mengapa bisa optimis gagal? Karna daripada aku bilang pesimi, padahal pesimis itu adalah hal ayng dibenci oleh-Nya, maka saya yakin (optimis) akan menjalani remidi.
Ketika remidi itu dianggap bahwa gagal, mungkin itu adalah salah. Karna ketika remidi diadakan, artinya setiap manusia yang menjalankan remidi diberi kesempatan lagi dan harus ditekan untuk siap menjalani ulangan yang kedua kalinya.
Dalam arti lain, aku dituntuk untuk kembali berlatih keras dalam Matematika, kembali mengulang, siap untuk menemui remidi, dan kemudian diujikan kembali ujian yang siap kita temui tersebut. Jadi, keep spirit tertindassemut !!
Hanya ada dua kata. Optimi dan Pesimis. Itu adalah langkah awal ketika prosen ujian berlangsung hingga berakhirnya ujian berupa pengumuman, atau pencapaian suatu kehendak, termasuk berhasil meraih pulpen ayng hendak kita raih.
Hari ini adalah hari pertama Ujian Kenaikan Kelas bagiku di kelas 11. Kita masih belum tau, apakah kita dapat lulus dan naik kelas, atau bahkan Allah berkehendak lain berupa belum menaikkan pangkat kita ke jenjang yang lebih keras lagi dke kelas 12.
Matematika. Setiap orang tau. Tak ada yang tak tau Matematika. Bahkan di setiap pelajaran pasti ada pembahasan tentang Matematika. Semua mengenal Matematika. Setiap bidang pelajaran pasti ada kaitannya dengan Matematika. Meski itu besar atau kecil keterlibatan Matematika, tapi pasti hal tentang menghitung tersebut pasti ada.
Ya, hari ini Matematika. Kelas 11 mengenal Matematika cukup keras. Limit, Fungsi, Turunan, dan berbagai nama lain yang cukup membuat keras pemikiran, kecuali yang menikmatinya :D
Hanya terdapat 30 soal. Semua Multiple-Choice a.k.a pilihan ganda. Setiap 10 soal hanya satu bab yang dibahas. Jadi dari 30 soal, terdapat 3 bab yang diujikan untuk matematika sepanajng kami menjalai pelajaran tersebut di kelas 11. Sedang aku, hanya bisa optimis 10 soal saja. Hanya satu bab yang dapat aku kuasai. Yang Lain? Optimis gagal.
Bukannya itu termasuk Optimis ? Ketika seorang pesimis, itu termasuk keragu-ragu an. Artinya, mereka yang pesimistik termasuk dalam orang orang yang siap merugi. Diketahui bahwa ketika ragu-ragu itu terjadi, hanya ada sekitar 10% keberhasilan dari apa yang ia impikan.
Mengapa bisa optimis gagal? Karna daripada aku bilang pesimi, padahal pesimis itu adalah hal ayng dibenci oleh-Nya, maka saya yakin (optimis) akan menjalani remidi.
Ketika remidi itu dianggap bahwa gagal, mungkin itu adalah salah. Karna ketika remidi diadakan, artinya setiap manusia yang menjalankan remidi diberi kesempatan lagi dan harus ditekan untuk siap menjalani ulangan yang kedua kalinya.
Dalam arti lain, aku dituntuk untuk kembali berlatih keras dalam Matematika, kembali mengulang, siap untuk menemui remidi, dan kemudian diujikan kembali ujian yang siap kita temui tersebut. Jadi, keep spirit tertindassemut !!



0 Response to "Optimis Remidi !"
Posting Komentar