Awalnya tertarik ke salah satu bimbel ternama. Melihat mereka menggunakan promosi dengan cara yang sangat baik, bahkan tak sedikit manusia di dekatku langsung merapat pada mereka. Tak hanya itu, mereka mengungkapkan cara praktis nan eksotik sehingga membuat para pendengar yang budiman sangat sangat sangat tertarik. Dengan metode penyampaian layaknya para promotor handal. Seorang pimpinan dari Bimbel regional salah satu kota di Jawa Tengah tersebut menyampaikan dengan sangat apik.
Mereka menyampaikan beberapa poin plus dari metode pembelajaran menjawab soal secara singkat, membuat para peserta tertarik untuk mengikuti program yang mereka siapkan untuk para peminat. Tak sedikit, bahkan mungkin bisa 96% peserta tertarik dengan metode pembelajaran mereka. Secara, mereka mengungkapkan pembelajaran dengan sangat menarik, tak perlu berpikir panjang, mereka bisa selesaikan soal hanya dengan waktu sekitar 40 detik tiap soal.
Baru saja, beberapa orang dari salah satu bimbel ternama di Jogja dipanggil dari pihak sekolah ku tuk menyampaikan metode belajar sembari mempromosikan Bimbel mereka.
Tak perlu panjang lebar. Yang kali ini menyampaikan sedikit membuat bosan. Tetapi, ketika berjalannya waktu mereka menyampaikan, lama-lama mereka membuat tertarik para manusia di kelas. Satu persatu manusia mulai tertawa dengan cara mereka menyampaikan metode mereka. Mereka terlihat lugas, polos, seperti orang serius. Bahkan bisa dibilang mereka mirip Presiden ketika sedang berpidato. Tanpa senyum, tanpa tawa, tanpa suatu yang menghibur. Tapi kata kata yang mereka berikan sangat membuat manusia tertawa.
Jika dirasa, metode mereka terlalu rumit, terlalu bosan, secara banyak manusia SMU sangat bosan jika diharapkan untuk menghitung. Tapi, ketika mereka membeberkan beberapa kelebihan dan kelemahan mereka, kami para manusia di kelas menjadi sangat paham. Kami serentak terbangun dari hipnotis yang diberikan ketika salah satu bimbel mempromosikan kepada kami terlebih dahulu pada beberapa waktu sebelumnya.
Satu hal yang membuat kami tertarik dari Bimbel yang satu ini, mereka menyampaikan seluk beluk kelemahan apa yang disampaikan Bimbel lain. Ketika Bimbel lain memiliki metode singkat padat jelas, dengan cara cari keuntungan dan tak perlu ribet, kami paham bahwa mereka (Bimbel lain - include Bimbel pertama yang pernah memberi kami promosi mereka) sangat terlihat bodoh. Pikir saja, mereka hanya menggunakan metode yang sangat sangat singkat tanpa logis, tapi hanya dengan keuntungan. Seberapa besar keuntungan daripada suatu fakta yang sesungguhnya ?
Ketika Bimbel yang baru saja menyampaikan metode pada kami mengungkapkan beberapa kelebihan ketika kami menggunakan cara praktis meski harus menghitung dan beberapa jalan yang cukup membosankan, tapi masih sangat logis dan masih menjunjung jalur yang sebenarnya. Artinya, mereka menyampaikan metode cara praktis tapi masih menjunjung nilai otak. Dengan keahlian Otak Kanan, Kiri dan Tengah. Berbeda dengan metode cara Bimbel pertama tadi, mereka menggunakan metode keuntungan dan kebiasaan, tidak logis.
Okelah Bimbel pertama tadi mengungkapkan dengan cara sangat singkat, cepat, tapi belum termasuk logis. Pikir saja, bagaimana nanti jika menemui soal essai, secara mereka menyampaikan dengan cara sangat singkat, tapi hanya untuk menjawab soal UN dan SNMPTN, bukan untuk belajar sungguh sungguh. Itu pun soal multiple-choice yang berada di Indonesia. Bagaimana ketika harus mencoba Internasional ?
Apakah para Pelajar mulai dihipnotis untuk menggunakan cara singkat ? Apa kata dunia jika suatu hari nanti seseorang menanyakan kepada para pelajar yang terhipnotis dengan metode singkat (Bimbel pertama) tadi, kemudian para pelajar ditanya bagaimana cara menyelesaikan soal dengan baik secara terurai dan terdefinisi dengan baik ? Apakah menjamin ?
Jadi, saran dari tertindassemut, jangan sampai generasi bangsa terhipnotis dengan promo suatu Bimbel yang menggunakan metode praktis dan sangat mudah tetapi tidak logis. Tapi, inga ! Seorang pelajar harus belajar, benar benar belajar untuk menambah ilmu, bukan untuk menjawab soal dengan praktis. Sekali lagi, seorang pelajar diharapkan untuk belajar dan lebih mengetahui ilmu, bukan untuk menjawab serangkaian soal. Ingat itu.
Dari tertindassemut, Terima Kasih sudah membaca rangkaian ungkapan yang cukup membosankan (maybe). Karena banyak tulisan yang sangat panjang. Semoga para pembaca yang menikmai tulisan ini bisa membuka mata dan bisa menambah wawasan. Matur Suwun saking kulo. Wassalam..